HADIS 1
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ
الإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلآَنِ أَوْ تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
وَالصَّلاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ
حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ
فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا ) رواه مسليم:328)
Artinya:
Dari Abu Malik al-as'ari berkata,
Rasulullah saw. Bersabda, “Bersuci itu sebagian dari iman, membaca
alhamdulillah adalah memenuhi timbangan amal, membaca subhanallah wal
hamdulillah adalah memenuhi seisi langit dan bumi, salat sunah adalah cahaya,
sedekah adalah petunjuk, sabar adalah sinar yang memancar, dan Al-Qur'an adalah
hujjah (argumen) dalam pembicaraanmu. Setiap manusia pada waktu pagi hari,
hakekatnya harus memperjual belikan dirinya. Ada kalanya ia laba (selamat dari
maksiat) dan ada kalanya rugi (terseret maksiat) (H.R. Muslim: 328).
Isi/Kandungan:
- Dalam hadis yang ini dinyatakan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maksudnya adalah, keimanan seseorang akanmenjadi lengkap kalau dia dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain, orang yang tidak dapat menjaga kebersihan berarti keimanannya masih belum sempurna. Secara tidak langsung hadis ini menandaskan bahwa kebersihan bagi umat Islam merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diterapkan.
- Dalam hadis mengenai kebersihan ini juga dirangkai dengan pernyataan Rasulullah sebagai berikut:
- Kebersihan sebagian dari iman
- Berzikir dengan membaca “Alhamdulillah” itu memenuhi mizan (timbangan) amal baik kelak di hari kiamat.
- Berzikir “Subhanallah walhamdulillah” pahalanya memenuhi kolong langit dan bumi.
- Shalat itu cahaya bagi umat Islam
- Shadaqah itu pelita bagi umat Islam
- Sabar itu sinar bagi umat Islam
- Dan Al Quran merupakan pedoman hidup umat Islam.
Rangkaian hadits ini secara
tidak langsung juga sebagai isyarat bahwa menjaga kebersihan adalah sangat
penting dan utama sebagaimana keutamaan dari zikir, shalat, shadaqah, dan
sabar.
إِنَّ اللَّهَ تَعَالى طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ
النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا
أَفْنِيَتَكُمْ (رواه التيرمدى: 2723)
Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu
bersih, Dia menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah
itu dermawan ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu.
(H.R. at –Tirmizi: 2723)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطُّهُورُ (رواه التيرمدى: 221)
Artinya:
Dari Abu Sa'id berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Kunci dari
salat adalah bersuci.” (H.R. at-Tirmizi: 221)
اَلْاِسْلَامُ نَطِـيْفٌ فَتَـنَطَفُوْا فَاِنَـهُ لايَدْخُلُ
الْجَنَـةَ اِلانَطِيْفٌ (رواه البيهقى)
Artinya:
Islam itu adalah bersih, maka jadilah kalian orang yang bersih.
Sesungguhnya tidak masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R. Baihaqi)
Hadist merupakan sumber hukum islam kedua
setelah al-qur’an, di dalamnya memuat tentang penjelasan ayat ayat Al-
qur’an sekaligus sebagai penguat hukum. Seperti firman Allah SWT dalam surah
Al- Baqarah ayat 222.
إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِين
Artinya : “SesungguhNya Allah mengasihi
orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang yang sentiasa
mensucikan diri.”
- Rasulullah bersabda, “Kebersihan itu mengantarkan kepada keimanan dan keimanan itu menyertai pemiliknya di surga.” (Riwayat Ath-Thabrani) .
- “Islam itu bersih maka jagalah kebersihan (diriumu), sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang orang yang menjaga kebersihan” (H.R. Baihaqi)
- “Sesungguhnya Islam itu bersih, hendaklah kamu mewujudkan kebersihan karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih”. (H.R. Khatib)
وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْ إِلَى الْإِيْمَانِ
وَالْإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِي الْجَنَّةِ
Artinya: “Dan kebersihan itu menyeru
kepada keimanan, sedangkan keimanan bersama pemiliknya di dalam surga”.
Isi/Kandungan:
Kebersihan dapat diterapkan dalam masalah
ibadah (hubungan dengan Allah SWT), kita bisa ambil contoh dalam mendirikan
shalat. Sebelum kita melaksanakan ibadah shalat maka kita harus membersihkan diri
dulu dengan berwudhu. Kita basuh telapak tangan, mulut dan hidung kita, lalu
muka, kedua tangan, kepala, telinga dan kaki kita dengan air sehingga anggota
tubuh kita menjadi bersih. Hal ini sesuai perintah Allah dalam Al-Qur’an, “Hai
orang-orang yang beriman apabila kalian hendak mendirikan shalat maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (cucilah)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (Q.S. Al-Maidah [5]: 6).
HADIS 7
Artinya : “Diriwayatkan Abu Hurairah r.a.
dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku,
maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat”.
(HR Bukhari)
Isi/kandungan:
1. Dalam hadis yang ketiga ini Rasulullah saw
sebenarnya ingin mewajibkan umat Islam untuk selalu menggosok gigi setiap
hendak shalat, karena memang menjaga kebersihan gigi merupakan hal yang sangat
penting. Namun beliau khawatir jangan-jangan hal ini akan memberatkan umat
Islam.
2. Kesehatan gigi sangat berpengaruh terhadap
berbagai aspek kehidupan. Cara untuk menjaga dan memelihara kesehatan gigi
adalah dengan menggosoknya. Gigi yang kita miliki mempunyai fungsi yang sangat
banyak, diantaranya untuk melumatkan makanan dan menjaga penampilan. Orang yang
tidak rajin menggosok gigi akan berakibat giginya tidak sehat. Gigi yang tidak
sehat dapat mengakibatkan penyakit gigi dan bau mulut yang tidak sedap. Kedua
hal ini tentu tidak kita inginkan. Bagaimana agar tidak terjadi? Tentu dengan
rajin menggosok gigi.
HADIS 8
طَهَارَةُ الْقَلْبِ مِنَ الشِّرْكِ عَلَي اللهِ
تَعَالَي وَ فِي عِبَادَتِهِ وَمِنْ صِفَاتِ الْمَذْمُوْمَاتِ
Artinya
: membersihkan hati dari segala bentuk kemusyrikan terhadap Alloh swt, juga
membersihkan hati di dalam beribadah kepadaNya, dan juga membersihkan diri dari
berbagai sifat yang tercela.
Makna kedua yang dimaksud
dengan membersihkan hati dari segala bentuk kemusyrikan terhadap Allah swt,
dalam pengertian an-nadzopatul bathin di atas adalah membersihkan hati dari
segala bentuk i’tiqad atau keyakinan yang dapat menjerumuskan dalam jurang
kemusyrikan (mempersekutukan ke-esaan Allah swt),
jadi
yang ia pikirkan adalah kewajibannya kepada Allah swt, dan keikhlasan seperti
ini adalah keikhlasan yang dimaksud di dalam ayat :
·
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Artinya : Padahal mereka
tidak disuruh kecuali untuk menyembah Allah swt dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam agama yang lurus (Q.s.Al-Bayinah : 5)
Adapun Arti (definisi) dari an-nadzopatul dzohir
atau hisi
adalah :
ونظافة الحسي هي ارتفاع الحدث، وما في معناه، وزوال الخَبث لله
تعالي
Artinya : membersikan diri
dari hadats ataupun sebangsanya (junub), ataupun membersihkan kotoran dengan
niat karena Alloh ta’ala.
Dan
kebersihan seperti inilah (kebersihan menurut syar’i), baik itu dalam arti
an-nadzopatul bathin ataupun an-nadzopatul dzohir, adalah maksud dari kata
“kebersihan” yang terdapat dalam salah satu hadits Rosulalloh saw yang lain
yang berbunyi :
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ الحديث (رواه مسلم).
Artinya
: kebersihan merupakan salah satu juz dari iman (HR Muslim),
Dan an-nadzopatul bathin (kebersihan batin) ini lebih utama dari an-nadzopatul dzohir (kebersihan dzohir) Wallohu a’lamu bish-showab.
Dan an-nadzopatul bathin (kebersihan batin) ini lebih utama dari an-nadzopatul dzohir (kebersihan dzohir) Wallohu a’lamu bish-showab.
5 comments
Click here for commentserimakasih informasinya.... sangat sangat... semakin mengerti tentang hadist...
Replywww.makharyacargosurabaya.com/
terima kasih sudah mampir :)
Replysemoga bermanfaat :-bd
ReplyTerima kasih infonya. Sangat bermanfaat
Replymakasih infonya sangat bermanfaat sekali
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon